## Pogaar Geram: Taktik Aneh Visma, Van der Poel Jadi ‘Korban’Tadej Pogaar, sang pembalap karismatik dari UAE Team Emirates-XRG, menunjukkan sedikit iritasi pada etape ke-2 Tour de France 2024.
Bukan karena performanya yang kurang memuaskan, melainkan karena taktik aneh yang diterapkan oleh tim Jumbo-Visma (sekarang Visma Lease a Bike).
“Visma mencoba melakukan, saya tidak tahu apa.
.
.
” ujarnya dengan nada sedikit kesal setelah etape tersebut.
Kekecewaan Pogaar ini bukan tanpa alasan.
Sepanjang etape, Visma terlihat aktif mengontrol peloton, namun dengan cara yang membingungkan.
Mereka seolah ingin menahan Pogaar di barisan depan, bukannya membiarkannya menyerang atau bahkan membiarkannya ‘bersembunyi’ di dalam grup.
Taktik ini, yang sulit untuk diuraikan maksud sebenarnya, membuat Pogaar merasa terganggu.
“Saya tidak mengerti apa yang mereka coba lakukan.
Saya hanya mencoba untuk tetap aman dan berada di roda yang tepat,” lanjutnya.
Namun, di tengah kebingungan dan sedikit kekesalan tersebut, ada sentuhan persahabatan dan sportivitas yang menghangatkan.
Pogaar dengan senang hati merelakan jersey kuning pemimpin klasemen kepada sahabat dan rivalnya, Mathieu van der Poel.
“Saya senang Mathieu (van der Poel) meraih jersey kuning.
Dia adalah teman baik dan sekutu dalam balapan.
Dia pantas mendapatkannya,” ungkap Pogaar.
Keputusan ini bukan hanya sekadar gestur persahabatan.
Secara strategis, melepas jersey kuning di awal balapan dapat meringankan beban tim UAE Team Emirates-XRG.
Mereka kini tak perlu lagi mengendalikan balapan setiap hari, melainkan bisa fokus pada strategi yang lebih fleksibel dan memanfaatkan momen yang tepat untuk menyerang.
Analisis mendalam menunjukkan bahwa taktik Visma memang menyimpan misteri.
Apakah mereka mencoba untuk melelahkan Pogaar dengan memaksa dia untuk terus berada di barisan depan?
Atau adakah rencana tersembunyi yang belum terungkap?
Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Namun, satu hal yang pasti: Pogaar, dengan segala talenta dan karismanya, tidak akan mudah terpancing emosi.
Ia tetap tenang dan fokus pada tujuan utamanya, yaitu memenangkan Tour de France.
Melepaskan jersey kuning kepada Van der Poel adalah langkah cerdas yang menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang pembalap.
Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat ini sebagai drama yang menarik.
Taktik aneh Visma, persahabatan Pogaar dan Van der Poel, dan persaingan ketat di antara para pembalap top, semuanya menjanjikan Tour de France yang penuh kejutan dan intrik.
Kita akan terus mengamati dan menganalisis setiap perkembangan untuk memberikan Anda ulasan yang mendalam dan terkini.
Siapkah Anda untuk menyaksikan babak selanjutnya?