**Dari Arena UFC Hingga Pasar Malam: Trump Mencanangkan Rencana Perayaan 250 Tahun Kemerdekaan AS yang Kontroversial**Donald Trump, mantan presiden yang tak pernah luput dari sorotan, kembali muncul di panggung publik dengan agenda yang, seperti biasa, memantik perdebatan.
Kali ini, bukan soal kebijakan luar negeri yang kontroversial atau cuitan pedas di media sosial, melainkan perayaan 250 tahun kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun depan.
Trump, yang dikenal dengan kemampuannya memanfaatkan momentum politik, melihat perayaan ini sebagai “platform yang kuat” untuk memproyeksikan visinya tentang sejarah Amerika.
Dari arena UFC yang gemuruh hingga keramaian pasar malam di pelosok negeri, ia berencana menggelar serangkaian acara yang, menurutnya, akan membangkitkan semangat patriotisme dan persatuan.
Namun, di balik janjinya akan perayaan yang meriah, tersembunyi potensi polarisasi yang mendalam.
Visi sejarah Amerika ala Trump, yang kerap kali dibumbui dengan nostalgia masa lalu dan narasi “Make America Great Again”, berisiko mengasingkan sebagian besar masyarakat yang memiliki pandangan berbeda tentang identitas dan sejarah bangsa.
Saya berpendapat, perayaan 250 tahun kemerdekaan seharusnya menjadi momen refleksi kolektif, bukan ajang untuk mempropagandakan ideologi politik tertentu.
Sejarah Amerika adalah mozaik kompleks yang terdiri dari berbagai narasi, baik yang membanggakan maupun yang memilukan.
Mengabaikan atau memutarbalikkan fakta sejarah demi kepentingan politik adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai yang seharusnya kita junjung tinggi.
Perlu diingat, Amerika Serikat saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari polarisasi politik yang semakin tajam hingga ketidaksetaraan ekonomi yang merajalela.
Perayaan 250 tahun kemerdekaan seharusnya menjadi kesempatan untuk merajut kembali persatuan bangsa, bukan justru memperdalam perpecahan.
Saya berharap, rencana perayaan yang digagas Trump tidak hanya menjadi panggung untuk mempromosikan visinya yang kontroversial, tetapi juga membuka ruang bagi dialog yang jujur dan inklusif tentang sejarah dan masa depan Amerika Serikat.
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa perayaan ini menjadi momen yang bermakna bagi seluruh rakyat Amerika, tanpa terkecuali.
Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya mungkin tidak memiliki keahlian khusus dalam sejarah atau politik.
Namun, sebagai seorang warga negara yang peduli, saya merasa terpanggil untuk menyuarakan pendapat saya tentang isu ini.
Saya percaya bahwa olahraga, seperti halnya perayaan kemerdekaan, memiliki potensi untuk menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.
Namun, potensi itu hanya dapat terwujud jika kita semua berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, keadilan, dan inklusivitas.