**NBA Free Agency 2023: Siapa Untung, Siapa Buntung?
**Bursa transfer NBA musim panas ini, atau yang lebih dikenal dengan *free agency*, kembali menyajikan drama dan kejutan yang tak terduga.
Tim-tim berlomba memperkuat diri, berharap dapat bersaing lebih ketat di musim depan.
Namun, tak semua langkah transfer berbuah manis.
Ada yang berhasil merombak tim menjadi penantang serius, ada pula yang justru membuat para penggemar geleng-geleng kepala.
Denver Nuggets, sang juara bertahan, menunjukkan bahwa mereka tak berpuas diri.
Alih-alih berleha-leha, mereka justru bergerak aktif mempertahankan inti tim sembari menambah amunisi.
Dengan mempertahankan *core* seperti Nikola Jokic, Jamal Murray, dan Michael Porter Jr.
, Nuggets membuktikan komitmen mereka untuk mendominasi NBA dalam jangka panjang.
Penambahan Reggie Jackson dan DeAndre Jordan memberikan kedalaman yang dibutuhkan di bangku cadangan.
Strategi yang solid dan terukur.
Houston Rockets juga patut diacungi jempol.
Setelah beberapa musim terpuruk, mereka tampaknya serius ingin kembali ke peta persaingan.
Kedatangan Fred VanVleet dan Dillon Brooks memberikan suntikan pengalaman dan mentalitas juara yang sangat dibutuhkan oleh tim muda ini.
VanVleet akan menjadi *point guard* andalan yang bisa membimbing para pemain muda, sementara Brooks akan menjadi tembok pertahanan yang tangguh.
Rockets berpotensi menjadi kuda hitam di Wilayah Barat.
Namun, di sisi lain, ada beberapa tim yang membuat keputusan yang membingungkan.
Los Angeles Lakers, misalnya, meskipun mempertahankan sebagian besar pemain inti, beberapa langkah mereka patut dipertanyakan.
Melepas Dennis Schroder tanpa pengganti yang sepadan meninggalkan lubang di posisi *point guard* cadangan.
Selain itu, merekrut pemain-pemain yang sudah melewati masa jayanya menimbulkan keraguan tentang kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan.
Lakers tampak seperti bermain aman, padahal mereka membutuhkan gebrakan untuk benar-benar bersaing dengan tim-tim elit.
Milwaukee Bucks juga tak luput dari kritik.
Meskipun memiliki Giannis Antetokounmpo, langkah mereka di *free agency* terasa kurang greget.
Kehilangan Jevon Carter, seorang pemain bertahan yang ulet, memberikan dampak negatif pada kedalaman tim.
Bucks tampaknya terlalu mengandalkan Giannis untuk membawa mereka meraih gelar juara, padahal NBA adalah liga yang membutuhkan kontribusi dari seluruh tim.
Tentu saja, masih terlalu dini untuk menilai secara pasti dampak dari setiap transfer.
Namun, dari pergerakan yang telah terjadi sejauh ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesuksesan di *free agency* bukan hanya tentang merekrut nama besar, tetapi juga tentang membangun tim yang solid dan memiliki *chemistry* yang baik.
Nuggets dan Rockets telah menunjukkan bahwa strategi yang matang dan terukur dapat membawa perubahan positif, sementara Lakers dan Bucks perlu segera berbenah jika tak ingin menyesali langkah mereka di kemudian hari.
Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat bahwa bursa transfer NBA tahun ini masih menyimpan banyak kejutan.
Beberapa tim mungkin masih memiliki kartu as di lengan baju mereka, dan akan menarik untuk melihat bagaimana mereka akan memanfaatkannya.
Yang jelas, persaingan di NBA musim depan akan semakin sengit dan menarik untuk disaksikan.
Siapa yang akan keluar sebagai pemenang?
Waktu yang akan menjawab.